Wednesday, July 11, 2012

PRAMOS Smansa Wtp Tahun Pelajaran 2012/2013

         Untuk memulai kegiatan MOS(Masa Orientasi Siswa) yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-11 Juli 2012 maka pada tanggal 8 Juli 2012 diadakan Pramos sebagai persiapan untuk menghadapi MOS. Pada Pramos kali ini siswa-siswa baru SMAN 1 Watampone diperkenalkan mengenai tata tertib MOS, ketentua-ketentuan, beserta tugas-tugas yang hendak dibawa pada MOS keesokan harinya. Pada Pramos kali ini juga diadakan latihan upacara bagi siswa-siswa baru untuk selanjutnya akan menjadi pelaksana upacara pada pelaksanaan MOS Senin, 9 Juli 2012.

Pemeriksaan Kelengkapan Peserta


Pembagian Gugus


Bakti Sosial



Latihan Upacara Bendera



Pembacaan Tata Tertib MOS



Pembagian Tugas di Setiap Gugus

Wednesday, July 4, 2012

Dream Holiday

Tema : Liburan Seru

DREAM HOLIDAY

         Pagi ini cerah banget yah, hari liburan dengan cuacanya pas banget. Janji liburan bareng ama temen-temen udah melayang-layang terus di atas kepala. Jam baru nunjukin pukul setengah tujuh. Udah gak sabar pengen jam setengah sembilan. Biar bisa mulai seru-seruan bareng temen-temen. Mama cuma bikin sarapan roti selai kacang kesukaan aku. 
         Habis sarapan aku langsung mandi. Biasa, kebiasaan buruk sarapan dulu baru mandi. Tapi eittzz, aku udah sikat gigi dan cuci muka kok sebelum sarapan. Aku pakai baju yang nyaman buat seru-seruan, truss bawa baju ganti juga buat persiapan kalo main air. Semua keperluan aku masuki kedalam ransel aku. Jam udah nunjukin pukul delapan. Detik-detik menuju kesenangan nih. 
        Sambil nunggu aku minum susu Hilo Teen hangat buatan mama. Rasanya enak banget, sepertinya nambah semangat aja buat liburan pagi ini. Sms di HP aku kayanya udah numpuk, pastinya dari temen-temen. Suara bis yang indah itu pun datang. Aku keluar rumah gak lupa pamit sama papa dan mama. Adek-adek masih pada molor, mungkin pada mimpi indah kali. Temen-temen ternyata udah pada nungguin di bus. Kayanya keseruan udah di mulai deh.
       Perjalanan pertama menuju ke gunung. Katanya sih kita bakal berpetualang di hutan. Hutannya lumayan kecil, jadi gak berbahaya dan pas banget buat seneng-seneng. Semua orang bernyanyi di sepanjang perjalanan. Akhirnya sampai juga. Pas kita sampai ternyata udah waktu makan siang, kita bongkar semua bekal yang udah kita bawa dari rumah masing-masing. Setelah itu petualangan dimulai.
        Perjalanan dimulai dengan menyusuri hutan, teriknya matahari gak kelihatan karena rindangnya pohon. Sungguh indahnya ciptaan Yang Mahakuasa, tetapi serem juga. Kaya di film-film horor gitu. Temen-temen udah pada diem aja sambil jalan. Sesekali suara-suara aneh muncul. Sekali suara itu terdengar semuanya pada teriak sambil loncat. Trus suasana asyik lagi. Tapi habis itu suasananya kembali mencekam karena hutan sudah semakin gelap. Kata kakak pendamping sih katanya gunungnya udah deket. Karena semua anak-anak udah pada kecapean, kita mutusin buat istirahat di dalam hutan yang gelap itu. Sesekali kita semua saling memandang satu sama lain, taku-takut kalo ada yang hilang, ato kalo gak, mungkin buluk kuduk kita udah pada naik.
        Setelah itu, kita mutusin buat ngelanjutin perjalanan, kali ini kita udah mulai mendaki gunung yang cukup landai, so semuanya pada seru-seruan lagi. Ada yang jalannya lambat banget kaya siput, ada yang lari-larian. Pokoknya keren deh. Pemandangannya juga gak kalah banget ama tempat-tempat di luar negeri. 
        Pas udah nyampe di atas gunung, disitu ternyata ada kebun singkong milik warga setempat. Yang punya kebun ngijinin kita buat ngambil beberapa. dan jadilah kita bakar singkong di atas gunung dengan pemandangan yang sangat indah. Pokoknya pengalaman ini gak bisa di beli dengan apa pun deh. Kebersamaan yang hangat dengan temen-temen. 
        Pas udah turun gunung, ternyata di seberang ada air terjun, dan waww semua anak-anak langsung nyemplung ke sana. Seru banget. Semua pada berenang dengan serunya. Habid berenang ternyata kakak pendamping udah nyiapin susu Hilo Teen hangat buat kita minum. Pokoknya hari ini gak ada matinya deh.
        Hari udah menjelang malam, semua pada sibuk ngumpulin kayu bakar untuk api unggun dan ngebangun tenda. Semua udah pakai pakaian hangatnya masing-masing untuk petualangan malam kali ini. Setelah makan malam dan nyanyi-nyanyi di depan api unggun, jam udah nunjukin pukul setengah sebelas malam. Ini saatnya untuk petualangan malam. Kami dibagi menjadi tiga kelompok dan mencar di dalam hutan untuk mencari petunjuk yang udah di siapin oleh kakak-kakak pendamping. Semua peralatan kami periksa, mulai dari senter, tali, kotak obat, makanan kecil, botol air, dan sebuah pisau kecil yang di pimpin oleh ketua kelompok untuk jaga-jaga. 
         Petualangan pun di mulai, kelompokku kembali menyusuri hutan sambil mencari petunjuk akan teka-teki. Suara jangkrik, anjing, dan binatang-binatang lain pun mulai terdengar. Bulu kuduk udah naik semua. Aku berjalan di barisan paling belakang. Dan tiba-tiba ada yang menyentuh punggungku. Aku berteriak memanggil mama dengan sangat kerasnya. Aku menutup mata dan berteriak dengan sekut tenaga. Ketika aku membuka mata, mama ada di hadapanku dan bertanya apa yang terjadi. Tapi, aku heran, kok mama memakai pakaian tidur. Dan aku juga baru sadar ternyata aku berada di dalam kamarku. Aku melihat jam, dan ternyata masih pukul tiga subuh. Aku megatakan pada mama bahwa aku hanya mimpi buruk dan ia pun kembali ke kamarnya. Aku tersenyum dan menertawai diriku sendiri. Ternyata aku hanya bermimpi tentang liburan yang seru ini. Aku pun kembali tertidur dan berharap semoga hari esok dapat lebih seru lagi daripada mimpi yang aku alami ini.
:)

Tidak Selamanya Pendidik diidentikkan dengan Guru



Tema :

Menjadi Pendidik

Tidak Selamanya Pendidik diidentikkan dengan Guru

     Guru, kata yang sudah tidak asing lagi di telingan banyak orang. Bahkan telah banyak istilah yang telah mengagung-agungkan nama guru. Seperti pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi tahukah, bahwa menjadi seorang pendidik itu tidak hanya dengan menjadi tenaga pengajar yang tercatat dinas, seperti PNS.

      Seorang pendidik sebenarnya sudah ada dalam diri kita, bahkan tanpa kita sadari diri kita sendirilah yang menjadi pendidik itu. Contoh kecil saja, seorang kakak yang mengajarkan adiknya cara berhitung, secara otomatis kakak tersebut akan menjadi seorang pendidik. Mendidik sendiri tidak dapat dikategorikan untuk mengajarkan sesuatu hal yang baik. Bisa saja orang mendidik seseourang menjadi lebih buruk. Hal tersebut tetap masuk dalam katagori mendidik.

    Di masyarakat sendiri orang-orang banyak yang tidak menyadari bahwa mereka sedang melakukan hal yang tergolong mendidik. Jadi, mereka tetap menjalankan sesuatu hal yang buruk tanpa memedulikan bahwa diri mereka telah menjadi sorotan oleh masyarakat. Contohnya saja para pejabat yang melakukan korupsi. Mereka diliput oleh begitu banyak media dan disiarkan secara nasional kepada seluruh masyarakat Indonesia. Para pejabat yang korupsi itu telah mendidik para pemuda penerus bangsa untuk menjadi seperti mereka. Memang semua orang mengetahui kalau korupsi itu tidak baik. Tapi toh dari tahun ke tahun, pergantian generasi korupsi  itu masih ada. Jadi secara tidak langsung orang-orang yang melakukan korupsi di tahun ini karena telah mendapat didikan dari orang-orang yang melakukan korupsi di tahun-tahun sebelumnya.

         Guru. Tidakkah kita menyadari bahwa di sekolah tidak hanya guru yang mendidik siswa. Melainkan siswa pun yang mendidik guru. Cara mengajar guru itu merupakan didikan dari siswanya. Mengapa? Guru akan berusah semaksimal mungkin untuk menyesuaikan caranya mengajar agar semua siswanya dapat mngerti apa yang ia ajarkan. Mungkin jika ada sebagian guru yang tidak setuju akan hal ini, mereka hanya mengajar demi memenuhi kewajibannya, tetapi tidak memenuhi hak dari siswanya.

            Didikan yang bermanfaat akan menghasilkan hal yang luar biasa, sebaliknya didikan yang merusak akan membawa bencana bagi kehidupan. Alam. Tuhan menitipkan alam bagi umat manusia agar manusia memelihara dan secara tidak langsung mendidik alam. Seperti halnya sebuah pohon. Pohon bertumbuh sebagaimana didikan kita. Jika kita merawatnya dengan baik, menyiram, meletakkannya di tempat yang terkena sinar matahari, tentu pohon itu akan berfotosintesis dan menghasilkan buah yang bermanfaat bagi kita. Sedangkan apabila didikan kita buruk kepada pohon tersebut seperti meletakkannya di dalam ruangan untuk hiasan tanpa terkena sinar matahari, bagaimana pohon tersebut dapat berfotosintesis dan menghasilkan buah yang nantinya akan bermanfaat bagi kita. Justru pohon di dalam ruangan tersebut akan mendatangkan kerugian bagi kita. Pohon tersebut akan merebut oksigen di dalam rungan jika malam hari datang.

           Semua profesi dalam kehidupan kita ini sebenarnya dapat diidentikan dengan "pendidik". Tanpa kita sadari dan biasanya berlangsung begitu saja. Oleh karena itu, sebaiknya setiap perbuatan, ucapan, bahkan pikiran kita harus selalu dijaga agar tidak memberikan didikan yang buruk bagi lingkungan kita dan bahkan bagi diri kita sendiri. Belajarlah mendidik diri sendiri dengan baik, niscaya kita akan dapat mendidik kehidupan kita menuju kebahagiaan dan kesejahteraan.


Blogger news

Blogroll